Ratusan Musisi Ambon Hangatkan Konser Keajaiban Indonesia: Suara Dari Timur

Bob Tutupoli & Glenn Fredly

Traveljunkieindonesia.com “Orang Timur memang senang berdansa” ujar Glenn Fredly sembari mengajak 180 pemain orkes suling bambu asal Maluku, Molucca Bamboowind Orchestra, berkolaborasi bersamanya memainkan lagu “Rame-Rame” di atas panggung Konser Keajaiban Indonesia yang digelar di The Ritz Carlton Jakarta, Pacific Place (kamis, 13/12/2012).

Digelar dalam rangka promosi pariwisata dan budaya kawasan Indonesia Timur, konser ini menghadirkan Bob Tutupoli,  Barry Likumahuwa Project, Lea Simanjuntak, Jemima, BoyzIIBoys, Oele Pattiselano, Ivan Nestorman, Albert Fakdawer, Igo Idol, Rudolf Hehanusa, dan lain-lain yang membawakan lagu-lagu daerah Indonesia Timur.

Lea Simanjuntak & Jemima

Digelar oleh Marketeers, konser dengan tema “The Great Indonesian Songbook: Sound From the East” ini turut didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang membawa  Molluca Bamboowind Orchestra (MBO) ke Jakarta.

Kelompok orkes suling bambu dari Ambon ini dipimpin oleh Rence Alfons, yang sejak tahun 2005 mengumpulkan orang-orang dari lintas umur, golongan, dan agama, yang ingin menyebarkan pesan perdamaian dari timur Indonesia melalui musik.

Molluca Bamboowind Orchestra (MBO)

Orkes yang membawakan alat musik khas Maluku seperti tifa, totobuang, gitar Hawaiian (Hawaiian Lapsteel Guitar) ini untuk pertama kalinya dibawa ke luar Pulau Ambon secara lengkap. Anggotanya sendiri tidak ada yang memiliki latar belakang pendidikan musik formal. Latar belakang mereka juga variatif, ada yang pelajar SMP, mahasiswa, petani pemeras nila, tukang ojek, montir bengkel, PNS dan pensiunan PNS, Polisi dan pensiunan Polisi, serta guru.

Seperti yang dikatakan oleh Rence, MBO merupakan manifestasi dari adat pela-gandong dan bukanlah grup yang dibentuk untuk unjuk gigi kepiawaian masyarakat Ambon dalam bermusik. Ada misi yang lebih mulia yang tersimpan dibenaknya: mengubah suatu irama kehidupan yang dulu lekat dengan kekerasan menjadi irama yang bernuansa kemanusiaan.“Saya yakin musik memiliki kekuatan untuk mengubah paradigma manusia agar lebih saling mengasihi sebagai sesama mahluk Tuhan,” ujar lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini.

Konser ini sendiri ditutup dengan “Rasa Sayange” dan “Gandonge,” dua lagu daerah Ambon yang bernafaskan  persaudaraan. “Satu hati, satu jantong e.” Kata Bob Tutupoli mengajak seluruh audiens ikut menyanyi.

6 Produk Pariwisata Meraih The Real WOW 2012

Acara Konser Keajaiban Indonesia ini merupakan bagian dari program The Real WOW! – sebuah bentuk apresiasi kepada beberapa produk atau destinasi pariwisata Indonesia yang penuh dengan keajaiban alam dan budaya.

Bekerjasama dengan Yayasan The Real Wonder of the World (The Real WOW) dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, program yang diluncurkan tahun 2011 ini mengidentifikasi berbagai situs, objek, atau destinasi pariwisata dari berbagai daerah di Indonesia dan layak menyandang status sebagai ”The REAL WOW!”

Sapta Nirwandar, Hermawan Kartajaya, dan artis

Sapta Nirwandar, Hermawan Kartajaya, dan artis

Tujuan penganugerahan ”The REAL WOW!” ini adalah memotivasi seluruh stakeholders pariwisata di Indonesia agar lebih giat memasarkan potensi pariwisatanya ke mata dunia. Selain itu, ”The REAL WOW!” merupakan undangan kepada masyarakat untuk berani menilai, mengagumi, dan ikut memasarkan keajaiban alam dan budaya bangsa kita sendiri agar dunia luar tahu bahwa Wonderful Indonesia memiliki kekayaan destinasi pariwisata yang sparkling dan tak tertandingi.

Penghargaan Real Wow tahun 2012 ini diberikan kepada enam produk pariwisata Indonesia antara lain Raja Ampat, Nias, Gili Trawangan, Ratu Boko, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan Suling Bambu Maluku.

Happy Green Travels!

Follow us on Twitter @TravelJunkieID & like us on Facebook.